Papua – Beredarnya surat mengatasnamakan warga Madura Jogyakarta yang ditujukan kepada warga Papua di Jogyakarta direspon oleh Ketua Ikatan Keluarga Madura Papua (IKAMA) bersama Majelis Rakyat Papua dan Barisan Merah Putih Republik Indonesia.
Dalam surat yang dituliskan bahwa warga Madura yang membuka usaha warung kelontong d DIY resah lantaran tindakan oknum dari kelompok masyarakat tertentu yang melakukan pemukulan dan perusakan, disebutkan bahwa kejadian telah mencapai puluhan kali.
Surat itupun meminta tokoh kelompok yang dimaksud memberikan jaminan agar perbuatan itu tidak terulang kembali atau keluarga Madura akan menantang melakukan carok secara terbuka.
Menyikapi persoalan itu, Ketua IKAMA Papua H. Tajul Anwar bersama Wakil Ketua MRP Max Abner Ohee beserta Kelompok BMP RI yang diwakili oleh Sekjen Ali Kabiay, melakukan pertemuan untuk menyikapi persoalan yang ada di Jogyakarta tidak berkembang ke Papua.
Dalam pertemuan disepakati untuk memberikan himbauan kepada seluruh warga masyarakat yang ada di Papua untuk tidak terpengaruh atau terprovokasi dengan hasutan-hasutan dan ajakan-ajakan yang beredar di medsos, karena persoalan tersebut sudah diselesaikan oleh pihak terkait baik dari kepolisian, warga Madura maupun Papua di Jogyakarta.
Pada kesempatan itu Max Abner Ohee menyampaikan bahwa marilah kita yang ada di Papua ini selalu menjaga perdamaian di Tanah Papua, kita sikapi isu ini dengan bijak dan tidak terprovokasi dengan komentar-komentar yang beredar di media sosial.
“Kita disini harus menjaga kebersamaan sebagai anak bangsa yang selalu menjaga kedamaian di Tanah Papua” terangnya.
Lebih lanjut Max mengajak diawal tahun 2025 ini mari kita bangun Papua yang aman dan damai sehingga toleransi diantara sesama kita dapat terwujud.
Jangan muda terpengaruh dengan komentar-komentar dari pihak yang tidak bertanggung jawab di medsos, karena mereka tidak ingin Papua damai, tegasnya.
Pada kesempatan itu H. Tajul Anwar menghimbau kepada warga Madura yang ada di Papua untuk tidak menanggapi isu yang berkembang di media sosial terkait persoalan yang terjadi di Jogyakarta.
“Sebagai warga Madura di Papua jangan kita terpengaruh dengan isu yang berkembang di media sosial,” imbuhnya.
Kita ini sudah lama hidup berdampingan antar sesama warga di Papua, saling menjaga toleransi dan tidak pernah terjadi perselisihan, oleh karena itu kita jaga selalu kedamaian di Tanah Papua,” ungkapnya.
Ali Kabiay, selaku Sekjen BMP RI mengatakan bahwa kita disini (Papua) sudah lama hidup berdampingan antar warga dan selama ini kita baik-baik saja dan kami disini menghimbau kepada seluruh warga masyarakat yang ada di Tanah Papua untuk selalu menjaga kedamaian.
“Kepada seluruh warga masyarakat, tokoh-tokoh Papua, baik adat, agama, paguyuban untuk tidak menyikapi surat edaran tersebut dengan sikap negatif,” imbuhnya.
Ali juga mengungkapkan bahwa persoalan yang terjadi di Jogyakarta sudah ditangani bersama oleh pihak kepolisian Jogya.
Untuk itu, marilah kita selalu menjaga ketentraman, kedamaian dan ketertiban di Tanah Papua sesuai dengan amanat UU Dasar 1945 dan juga Amanat dari Pancasila bahwa kita tetap berpegang teguh pada Bhinneka Tunggal Ika, ” Tuturnya.